12 February 2009

MEMUPUK KREATIVITI



Ide kreatif tidak jatuh begitu saja dari langit ketika orang lagi bengong seperti mendapat wangsit. Prinsipnya, barang siapa tidak menanam maka dia tidak akan memetik hasilnya. Bibit-bibit ide kreatif perlu ditanam, dipupuk, dan disirami dalam diri kita selama bertahun-tahun bahkan selama hidup. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk hal tersebut antara lain :

1. Banyak membaca


Pada prinsipnya, mencari ide bukanlah mencari sesuatu yang berada di luar diri kita. Mencari ide adalah mencari sesuatu yang sudah ada dalam pikiran kita. Dengan banyak membaca, kita mengisi pikiran dengan bahan-bahan berupa potongan-potongan informasi yang dapat dianalogikan seperti mengumpulkan potongan-potongan puzzel. Bila rangkaian potongan-potongan puzzel informasi tersebut telah lengkap atau setidaknya hampir lengkap, maka akan tampak sebuah gambar/bentuk yang memiliki makna cukup jelas yang dapat berupa ide kreatif. Adapun potongan-potongan puzzel yang belum ada, harus dilengkapi pada saat mewujudkan ide tersebut. Bacaan tidak harus berupa buku, tetapi bisa majalah, koran, atau artikel-artikel dan jurnal-jurnal penelitian di internet. Yang penting, isinya bermutu dan sesuai dengan kebutuhan dan minat kita. Semakin banyak informasi bermutu yang kita peroleh, berarti semakin banyak potongan puzzel yang kita kumpulkan. Hal itu berarti peluang untuk mendapatkan ide kreatif semakin besar. Selain itu juga sangat membantu upaya menghindari duplikasi ( secara tidak sengaja ) ide dari orang lain yang sudah diwujudkan dan atau dipublikasikan lebih dahulu.

2. Sering mengamati


Mengamati tidak sama dengan melihat. Mengamati adalah melihat dengan mata dan otak. Kebanyakan orang, kalau melihat sesuatu benda atau kejadian yang menarik akan berhenti pada melihat dan mengagumi saja. Seorang peneliti tidak hanya sampai di situ saja, tetapi kemudian berfikir bagaimana bisa, mengapa demikian, dan seterusnya. Latihan mengamati ini perlu dilakukan sebagai kebiasaan hidup dan bukan hanya dilakukan ketika hendak meneliti saja.

3. Sering berdiskusi


Berdiskusi dengan orang lain yang mempunyai minat, pengetahuan dan skill pada bidang yang sama dengan kita sangat diperlukan untuk memperdalam dan memperluas wawasan. Namun demikian, diperlukan juga diskusi dengan orang dengan minat, pengetahuan dan skill pada bidang yang lain agar kita memiliki pemahaman yang lebih komprehensif pada aspek-aspek yang melingkupi bidang yang kita minati. Format diskusi tidak perlu formal seperti seminar atau diskusi panel. Obrolan santai sambil minum kopi justru sering lebih efektif. Manfaat serupa juga dapat diperoleh dengan mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam forum-forum diskusi di internet.

4. Mendengar keluhan, kritik dan saran


Kalau kita bisa mendengar dan menyaring keluhan, kritik, dan saran dari orang lain, tidak jarang terdapat cikal bakal ide cemerlang yang tanpa sengaja mereka sampaikan kepada kita.

5. Mengagumi dan menikmati alam


Sesekali menikmati keindahan alam seperti gunung, sungai, danau, hutan atau laut sering memberikan banyak inspirasi.

6. Berfikir tidak mengikuti mainstream


Perlu belajar untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda dengan yang dipikirkan dan dilakukan oleh kebanyakan orang. Namun tidak asal berbeda, tapi memiliki kelebihan dibandingkan dengan cara biasa. Menulis atau menikmati humor atau cerita lucu juga dapat membantu. Saya meyakini hal tersebut karena humor akan lucu kalau ada pembengkokan logika umum ( mainstream ) secara tiba-tiba dan tidak terduga.

7. Berdoa dan mohon petunjuk dari Sang Pencipta


Segala usaha manusia tidak akan ada hasilnya jika tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

0 SILA KRITIK: